Cakrajatim.com – Sidoarjo: Dukungan berbagai komponen masyarakat terus mengalir ke ketua DPRD Sidoarjo, H. Usman, membuka peluang mendapatkan rekom PKB untuk berkontestasi pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode 2024-2029.
Dalam sepekan terakhir ini, Abah Usman, minggu (26/5) kemarin, berada di tengah-tengah pegiat seni dan budaya Sidoarjo tergabung dalam Persatuan Budayawan Jagad Suwung Nusantara yang menggelar acara “Sambung Paseduluran Jagad Nuswantoro” di lapangan Museum Mpu Tantular Sidoarjo.
Kegiatan ini berlangsung meriah dengan penuh kekeluargaan. Di antaranya diwarnai dengan bhakti sosial pengobatan gratis, dan atraksi kesenian ‘Kuda Lumping’ dan Adu Banteng. Dalam kesempatan itu pula para pegiat seni dan budaya Sidoarjo maupun pengurus Persatuan Budayawan Jagad Suwung Nusantara.
Harapan sama disampaikan Ribut Wijoto, Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda). Dikatakan, sebagai wadah pegiat seni dan budaya Sidoarjo, tentunya tidak boleh menunjukkan sikap memihak kepada salah satu calon Pilkada 2024. Hanya saja pada momen kegiatan ini,–saat bertemu dengan Abah Usman, para pegiat seni dan budaya Sidoarjo telah berkesempatan menyampaikan bebeberapa harapan-harapan dalam pengembangan seni dan budaya Sidoarjo ke depannya.
“Abah Usman, sebagai ketua dewan yang juga akan maju ke Pilkada 2024. Sehingga pada momen ini kami menyampaikan harapan-harapan kepada beliau soal pentingnya pengembangan kesenian dan kebudayaan di Sidoarjo ke depan lebih optimal,” ujar Ribut, pada Senin (27/5) siang tadi.
Lebih lanjut, Ribut yang ikut hadir pada acara itu menambahkan, pemimpin Sidoarjo ke depan harus mempunyai komitmen kuat untuk mengembangkan seni dan budaya. Apalagi Sidoarjo memiliki kesenian dan kebudayaan yang bernilai tinggi dengan didukung banyaknya situs sejarah. Seperti Candi Pari, Candi Sumur, Candi Dermo maupun candi candi lainnya. Juga terdapat prasasti Kamlgian di Krian.
Selain itu, Sidoarjo memiliki sejarah panjang dengan pernah jayanya kerajaan Jenggolo, Kahuripan dan Airlangga. Sebagian juga menjadi wilayah kerajaan Majapahit. “Nah dengan nilai-nilai sejarah dengan segala kejayaan ini tentunya bisa menjadi modal untuk kemajuan Sidoarjo ke depannya,” katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap nilai-nilai kesenian dan budaya yang tersirat dalam situs-situs sejarah itu mendapat perhatian besar dari Pemkab Sidoarjo ke depannya. “Tidak hanya melestarikan nilai-nilainya, juga dapat dikembangkan sebagai edukasi, wisata serta menjadi landasan dalam pengembangan kesenian dan budaya masyarakat Sidoarjo lebih baik lagi ke depannya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Ribut, dalam pengembangan seni dan buadaya sepatutnya didukung prasana yang memadai. Misalnya adanya gedung kesenian yang memadai dan standar . “Gedung kesenian memang sudah ada tapi kurang memadai. Ke depan mungkin perlu direnovasi atau dibangun baru,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Abah Usman meminta maaf jika selama ini perhatian Pemkab Sidoarjo masih kurang maksimal terhadap pengembangan seni dan budaya, terutama bernilai kearifan lokal. “Saya berjanji kedepannya pastinya akan memperjuangkan, karena berkat kontribusi budayawan dan pelaku seni sehingga Sidoarjo bisa dikenal masyarakat luas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abah Usman berharap para pegiat seni dan budaya terus mengali nilai-nilai dan potensi kesenian dan kebudayaan Sidoarjo sebagai langkah melestarikan sekaligus memperkenalkan ke khalayak luas. “Sangat penting bagi kita untuk terus mengggali nilai-nilai dan potensi kebudayaan untuk terus diperkenalkan sekaligis dipertahankan agar tidak hilang tergerus jaman,” ujarnya.
Abah Usman menambahkan kegiatan -kegiatan seperti ini agar sering dilakukan, mengingat betapa pentingnya budaya kearifan lokal. “Apalagi negara kita kaya dengan budaya dan salah satunya Kabupaten Sidoarjo yang kita cintai ini,” tuturnya.
Sementara itu, Sapto Jumadi sebagai Ketua Panitia penyelenggara mengatakan bahwa acara ini di gelar sebagai bagian dari membangun silahturahmi sesama pelaku seni dan budayawan. (hds)